- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-
75 LAO TSE ± ABAD KE-4 SM

Dari
beribu-ribu judul buku yang pernah ditulis di Cina, mungkin yang paling banyak
diterjemahkan dan dibaca di luar negeri itu adalah sebuah buku ditulis lebih
dari 2000 tahun yang lalu, terkenal dengan nama Lao Tse atau Tao Te Ching. Buku
Tao Te Ching ini atau "Cara lama dan Kekuatannya" adalah naskah utama
di mana filosofi Taoisme diperinci.
Buku ini buku ruwet, ditulis dalam gaya
khas yang luar biasa dan mampu menyuguhkan pelbagai rupa penafsiran. Ide
sentralnya berkaitan dengan masalah Tao yang lazim diterjemahkan dengan
"Jalan" atau "Jalur." Tetapi, konsepnya agak kabur, karena
buku Tao Te Ching sendiri dimulai dengan kalimat: "Tao yang akan
dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang disebut di sini bukanlah nama
yang abadi." Tetapi, dapatlah kita katakan bahwa Tao berarti secara
kasarnya "Alam" atau "Hukum Alam."
Taoisme beranggapan bahwa individu jangan
bergulat melawan Tao melainkan harus tunduk menghambakan diri dan bekerja
bersamanya. (Seorang Taoist dapat menunjuk contoh air yang lembutnya tak
terbatas, yang mengalir tanpa protes menuju daratan rendah dan yang tak melawan
kekuatan selemah apa pun, tak terhancurkan, tetapi karang yang sekokoh apa pun
bisa luluh pada akhirnya).
Untuk seorang pribadi manusia, kesederhanaan
dan kewajaran merupakan hal jadi anjuran. Kekerasan harus dijauhi, seperti juga
halnya bergulat untuk uang dan prestise. Orang tidak boleh bernafsu mengubah,
dunia, melainkan harus menghormatinya. Bagi pemerintahan, langkah yang dianggap
bijak adalah berbuat tidak begitu aktif, banyak mengatur ini melarang itu.
Apalagi, aturan dan batasan sudah kelewat banyak. Karena itu menambah lagi
undang-undang, atau memperkeras ketentuan-ketentuan lama yang sudah ada, hanya
mengakibatkan keadaan tambah buruk. Pajak yang tinggi, rencana-rencana
pemerintah yang terlalu ambisius, menggalakkan perang, kesemuanya ini
berlawanan dengan filosofi Taoisme.
Menurut tradisi Cina, penulis Tao Te Ching
adalah seorang bernama Lao Tse yang katanya sejaman tetapi lebih tua dari Kong
Hu-Cu. Tetapi, Kong Hu-Cu hidup di abad ke-6 SM. Dan keduanya --baik dari sudut
gaya maupun isi tulisan-- hanya sedikit ilmuwan masa kini percaya bahwa Tao Te
Ching ditulis pada masa begitu dini. Ada
beda pendapat tentang waktu yang sesungguhnya penyusunan buku itu. (Tao Te
Ching sendiri tak pernah menyebut nama orang tertentu, tidak juga tempat,
tanggal, atau kejadian-kejadian historis). Tetapi, tahun 320 SM merupakan
perkiraan yang pantas-sebetulnya dalam waktu delapan puluh tahun dari waktu
yang sesungguhnya, dan mungkin lebih dekat lagi.
Keluarga penganut faham Taoisme memberi
persembahan kepada bulan purnama menjelang musim gugur.
Masalah ini membuat suatu sengketa pendapat
tajam mengenai waktu bahkan menyangkut adanya Lao Tse sendiri. Sementara pihak
yang berwenang percaya tradisi bahwa Lao Tse hidup di abad ke-6 SM, karenanya
berkesimpulan dia tidaklah menulis Tao Te Ching. Sarjana-sarjana lain
menganggap orang itu tak lebih dari tokoh dongeng belaka. Pendapat saya
sendiri, yang hanya disepakati oleh sebagian kecil sarjana, adalah sebagai
berikut: (1) Lao Tse itu memang betul-betul ada orangnya dan memang penulis Tao
Te Ching; (2) dia hidup di abad ke-4 SM ; (3) Cerita bahwa Lao Tse sejaman
tetapi lebih tua dari Kong Hu-Cu adalah keterangan yang dibikin-bikin, yang
fiktif dan dikarang oleh filosof Taoist yang datang belakangan sekedar untuk
tujuan menambah prestise terhadap orangnya dan bukunya.
Baik dicatat, dari para penulis-penulis Cina
terdahulu baik Kong Hu-Cu (551-479 SM), atau Mo Ti (abad 5 SM), atau Meng-tse
(371-289 SM) tak satu pun menyebut baik Lao Tse maupun Tao Te Ching. Tetapi,
Chuang Tse, seorang filosof Taoist kenamaan --yang muncul sekitar tahun 300 SM
menyebut nama Lao Tse berulang kali.
Karena soal ada atau tidaknya di dunia ini manusia
yang namanya Lao Tse itu masih jadi pertanyaan, selayaknya kita pun meragukan
detail-detail biografinya. Tetapi, ada sumber yang patut dihargai dalam bentuk
pernyataan sebagai berikut: Lao Tse dilahirkan dan hidup di Cina bagian utara.
Sebagian dari masa hidupnya dia menjadi ahli sejarah atau seorang pembimbing
bagian arsip pemerintahan, besar kemungkinan di kota
Loyang, ibukota kerajaan dinasti Chou. Lao Tse bukanlah
namanya yang sesungguhnya, melainkan sekedar panggilan kehormatan yang secara
kasarnya berarti "sesepuh." Dia beristri dan punya putera bernama
Tsung. Si Tsung ini kemudian jadi jendral di negeri Wei.
Meskipun Taoisme bermula dari falsafah sekuler,
tetapi semacam gerakan keagamaan berkembang dari sana.
Tetapi, karena Taoisme sebagai sebuah filosofi melanjut atas dasar khususnya
gagasan yang tertuang dalam buku Tao Te Ching, "Agama Taoist" ini
segera diliputi dengan kepercayaan dan cara ibadah yang penuh takhyul yang
sedikit sekali kaitannya dengan ajaran Taoisme.
Berpegang pada dugaan bahwa Lao Tse adalah
penulis sesungguhnya buku Tao Te Ching, pengaruhnya betul-betul luas. Buku itu
amat ringkas (isinya kurang dari 6000 huruf Cina, karena itu masih kurang
banyak untuk dimuat dalam selembar koran!), tetapi dia berisi banyak buah
pikiran yang mendalam. Seluruh barisan filosof Taoisme berpegang pada buku ini
selaku pangkal tolak dari ide-idenya sendiri.
Di Barat, Tao Te Ching jauh lebih populer
ketimbang tulisan-tulisan Kong Hu-Cu atau filosof Kong Hu-Cu yang mana pun.
Nyatanya, sedikitnya ada empat puluh macam terjemahan bahasa Inggris
diterbitkan dari buku itu, lebih banyak dari terjemahan buku apa pun, kecuali
Injil.
Sedangkan di Cina, faham Kong Hu-Cu umumnya
merupakan falsafah anutan yang dominan, dan jelas ada pertentangan antara buah
pikiran Lao Tse dengan Kong Hu-Cu. Kebanyakan orang Cina menganut faham yang
disebut belakangan itu. Tetapi Lao Tse secara pukul rata dihargai tinggi oleh
para penganut Kong Hu-Cu. Dan lebih dari itu, dalam banyak hal, ide-ide Taoisme
dibaur begitu saja dengan ide-ide Kong Hu-Cu, karena itu berpengaruh terhadap
berjuta-juta orang walau tidak menamakan dirinya Taoist. Begitu pula, Taoisme
punya pengaruh yang jelas terhadap perkembangan filosofi Buddha di Cina,
khususnya terhadap Buddha Zen. Kendati sedikit orang sekarang menyebut dirinya
Taoist, tak ada seorang filosof Cina kecuali Kong Hu-Cu yang punya pengaruh
begitu luas dan begitu mantap jalan pikiran manusia seperti halnya Lao Tse.
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
0 komentar for "Sesepuh Penulis Filosofi Cina LAO TSE ± ABAD KE-4 SM"