Teologi Zoroaster "Ahura Mazda"-"Angra Mainyu" by : ZOROASTER (628 SM - 551 SM)
By agussodagar - Senin, 01 Oktober 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-89. ZOROASTER (628 SM - 551 SM)
Informasi biografis kita menyangkut Zoroaster
(Zarathustra dalam sebutan Iran
kuno) adalah tidak lengkap, tapi tampaknya dia dilahirkan kira-kira tahun 628
SM dan daerah yang kini termasuk Iran Utara. Sedikit sekali bisa diketahui masa
kecilnya. Sesudah dewasa, dia mengkhotbahkan agama baru yang disusunnya
sendiri. Pada tingkat awalnya banyak penentangan; tapi tatkala usianya
menginjak empat puluh tahun, dia berhasil menarik Raja Vishtaspa sebagai pemeluknya,
seorang penguasa sebuah daerah di utara Iran.
Sesudah itu sang Raja jadi sahabatnya dan sekaligus pelindungnya. Menurut kisah
tradisionil Iran,
Zoroaster hidup hingga umur tujuh puluh tujuh tahun; kematiannya dengan begitu
diperkirakan tahun 551 SM.
Teologi Zoroaster merupakan campuran menarik
antara monotheisme dan dualisme. Menurut Zoroaster, hanya ada satu Tuhan sejati
yang disebutnya Ahura Mazda (dalam sebutan Iran
modern: Ormudz). Ahura Mazda ("Tuhan yang bijaksana") menganjurkan
kejujuran dan kebenaran. Tapi, penganut Zoroaster juga percaya adanya roh
jahat, Angra Mainyu (dalam istilah Persia
modern: Ahriman) yang mencerminkan kejahatan dan kepalsuan. Dalam dunia nyata,
ini perlambang pertentangan abadi antara kekuatan Ahura Mazda di satu pihak dan
Ahriman di lain pihak. Tiap individu bebas memilih ke mana dia berpihak, ke
Ahura Mazda atau ke Ahriman. Meskipun pertarungan kedua belah pihak mungkin
dekat pada suatu saat, penganut Zoroaster percaya bahwa dalam jangka panjang
kekuatan Ahura Mazda akan keluar sebagai pemenang. Teologi mereka juga termasuk
keyakinan penuh adanya hidup sesudah mati.
Dalam masalah-masalah etika, agama Zoroaster
menekankan arti penting kejujuran dan kebenaran. Ascetisme, hidup ugal-ugalan,
zina, ditentang keras. Penganut Zoroaster melaksanakan pelbagai ibadah agama
yang menarik, beberapa di antaranya dipusatkan pada pemujaan terhadap api.
Misalnya, api suci senantiasa dibiarkan berkobar di kuil Zoroaster. Tapi, yang
paling nyata dalam ibadah mereka adalah cara melenyapkan jenasah, bukannya
dikubur atau dibakar, melainkan diletakkan di atas menara dibiarkan habis
dimakan burung pemakan bangkai. (Burung-burung itu biasanya melalap mangsanya
hingga tinggal tulang melulu dalam tempo beberapa jam).
Meskipun Zoroatrianisme punya macam-macam
elemen yang serupa dengan agama-agama Iran
yang lebih lama, tak tampak tersebar luas di masa Zoroaster sendiri. Tapi,
daerah tempat dia hidup kait-berkait bersama dengan Kekaisaran Persia
di bawah Cyrus Yang Agung di pertengahan abad ke-16 SM pada saat matinya
Zoroaster. Dalam masa dua abad kemudian, agama itu diterima oleh Raja-raja
Persia dan memperoleh
pengikut yang lumayan. Sesudah Kekaisaran Persia
ditaklukkan oleh Alexander Yang Agung di akhir pertengahan abad ke-4 SM, agama
Zoroaster mengalami kemunduran deras. Tapi, akhirnya orang-orang Persia
memperoleh kemerdekaannya kembali, pengaruh Hellenistis merosot, dan ada
semacam kebangkitan kembali Agama Zoroaster. Di masa dinasti Sassanid (226 -
651 M) agama Zoroaster diterima sebagai agama resmi negeri Persia.
Sesudah ditaklukkan Arab di abad ke-7 M,
sebagian besar penduduk Persia
lambat laun memeluk agama Islam (dalam beberapa hal dengan kekerasan, walau
pada prinsipnya kaum Muslimin punya sikap toleran kepada agama lain). Sekitar
abad ke-10, sebagian sisa penganut agama Zoroaster lari dari Iran
ke Hormuz, sebuah pulau di teluk Persia.
Dari sana mereka atau turunannya
pergi ke India
tempat mereka mendirikan semacam koloni. Orang Hindu menyebut mereka Parsees
karena asal mereka dari Persia.
Kini ada sekitar l00.000 lebih kelompok Parsees di India, umumnya tinggal di
dekat kota Bombay
tempat mereka membentuk suatu kelompok kehidupan masyarakat yang makmur.
Zoroastrianisme tak pernah melenyap seluruhnya di Iran; hanya sekitar 20.000
penganut masih ada di negeri itu.
Kini, di dunia penganut Zoroaster lebih sedikit
jumlahnya ketimbang kaum Mormon maupun Christian Scientists. Tapi, Mormonisme
dan Christian Science tumbuhnya belum lama; dilihat dari perjalanan sejarah,
jumlah keseluruhan pengikut Zoroaster jauh lebih besar. Ini alasan utama
mengapa Zoroaster dimasukkan ke dalam buku ini, sedangkan Joseph Smith dan Mary
Baker tidak dimasukkan
Lebih dari itu, Zoroatrianisme telah memberi
pengaruh kepada agama-agama lain, seperti Yudaisme dan Nasrani. Bahkan,
pengaruhnya yang lebih besar kentara pada Manichaeisme, agama yang didirikan
oleh Mani, yang mengambil oper ide Zoroaster tentang pertentangan antara roh
baik dan roh jahat dan mengembangkannya menjadi agama yang kompleks dan
bersifat memaksa. Untuk sementara waktu kepercayaan baru yang ia dirikan
merupakan agama besar dunia, walaupun kemudian punah seluruhnya
Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Teologi Zoroaster "Ahura Mazda"-"Angra Mainyu" by : ZOROASTER (628 SM - 551 SM)"