Advertisement

Latest News

Regulasi Tegangan

By GEDABUZ - Kamis, 16 Agustus 2012

Keluaran tegangan DC dari penyearah tanpa regulasi mempunayi kecenderungan
berubah harganya saat dioperasikan. Adanya perubahan pada masukan AC dan variasi
beban merupakan penyebab utama terjadinya ketidakstabilan. Pada sebagian peralatan
elektronika, terjadinya perubahan catu daya akan berakibat cukup serius. Untuk
mendapatkan pencatu daya yang stabil diperlukan regulator tegangan. Blok diagram
seperti diperlihatkan pada gambar 8.15 memperlihatkan dimana regulasi tegangan
dipasang.

Gambar 8.15 Blok diagram penyearah dengan regulator

Gambar 8.16 Pemasangan diode zener sebagai regulator tegangan
Sejumlah rangkaian regulator sudah digunakan untuk meningkatkan kualitas
catu daya. Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah dengan memasang
diode zener seperti diperlihatkan pada gambar 8.16. Diode zener dipasang paralel atau
shunt dengan L R . Regulator ini hanya memerlukan sebuah diode zener terhubung seri
dengan resistor RS . Perhatikan bahwa diode zener dipasang dalam posisi berpanjar
mundur. Dengan cara pemasangan ini, diode zener hanya akan berkonduksi saat
tegangan mundur mencapai tegangan patah (break-down).

Gambar 8.17 Rangkaian pencatu daya dengan regulator zener
Skema pencatu daya dengan regulasi diode zener diperlihatkan pada gambar
8.17. Penyearah berupa rangkaian diode bentuk jembatan dengan proses penyaringan
dengan tapis-RC. Resistor seri pada rangkaian ini berfungsi ganda. Pertama, resistor
ini menghubungkan C1 dan C2 sebagai rangkaian tapis. Kedua, resistor ini berfungsi
sebagai resistor seri untuk regulator. Diode zener dapat dipasang dengan sebarang
harga tegangan patah, misalnya sebesar 9 V.

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Regulasi Tegangan"

Leave a Reply

Advertisement