Akal Membutuhkan Adanya Tuhan
By agussodagar - Senin, 03 September 2012
Tapi akal membutuhkan untuk adanya Tuhan sebab akan tidak
masuk akal jika jagad raya ini bergerak dan beredar tanpa pengendali,
tanpa sebab. Jika batu melayang maka pasti ada yang melemparkan.
Kalau mesin bergerak karena ada yang membuat dan memulai gerakan
itu, dan selanjutnya hanya tinggal diawasi. Artinya, alam semesta ini
digerakkan oleh satu sistem yang diperintah oleh satu komando.
Lain halnya dengan keberadaan Nyai Ratu Kidul. Ombak Laut
Selatan tetap akan bergerak meskipun tanpa Nyai Ratu Kidul, sebab yang
menggerakkan ombak itu adalah sistem hukum alam. Orang Jawa pun
juga tidak menggantungkan perputaran bumi ini kepada Nyai Ratu
Kidul. Masyarakat bisa mengatasi hama tikus dengan predator kucing
atau ular atau pestisida, tanpa harus menggunakan sesajen.
Bahkan, boleh jadi, seandainya benar ada Nyai Ratu Kidul, maka
ia hanyalah menjadi beban masyarakat Jawa sebab dengan adanya Nyai
Ratu Kidul hal itu menjadikan masyarakat selalu was-was atas ancaman
gangguan Nyai Ratu Kidul seperti yang dipercaya selama ini, sehingga
harus selalu menyediakan sesajen. Ia (seandainya ada) sama seperti
makhluk Tuhan lainnya yang membutuhkan ruang dan media hidup,
yang harus bersaing dengan makhluk hidup lainnya, termasuk manusia.
Berdasarkan uraian tersebut maka sesungguhnya secara logika, Nyai
Ratu Kidul hanyalah sebuah mitos, sebab sama sekali tidak masuk diakal.
Tidak masuk di akal yang saya maksudkan bukanlah karena akal belum
bisa mencapai atau memikirkannya, tetapi bertentangan dengan akal
sehat. Saya ibaratkan seperti orang yang mengaku punya banyak uang di
dompetnya tapi tidak mampu membeli makanan. Nyai Ratu Kidul
hanyalah dongeng belaka.
Minimal, pemujaan yang dilakukan masyarakat Jawa dengan
sesajen tersebut itulah yang terutama tidak masuk akal. Seandainya toh
Nyai Ratu Kidul ada, ia hanyalah pendusta sebab telah membiarkan
Mataram tercabik-cabik dan para rajanya mengalami nasib tragis, ada
yang dipaksa menandatangani perjanjian penyerahan wilayahnya, ada
yang diusir, ada yang diikat dan dibuang. Bahkan Jawa yang
memberinya sesajen dengan janji dilindungi, begitu lama menderita
dalam jajahan asing. Ironis. Makanya Tuhan membiarkan para manusia
dalam keadaan terjerumus ketika tidak menggunakan akal sehat mereka.
Sudah tiba saatnya mengusir Nyai Ratu Kidul. Jika tidak bisa
diusir dari pikiran dan keyakinan, maka harus diusir dari Laut Selatan!
Ini bukan kesombongan, tapi mendudukkan pantat pada kursi yang
benar.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Akal Membutuhkan Adanya Tuhan"