Sang Penggubah Rusia : PETER YANG AGUNG 1672-1725
By agussodagar - Senin, 01 Oktober 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-91 PETER YANG AGUNG 1672-1725
Peter dilahirkan tahun 1672 di Moskow, anak
satu-satunya Tsar Alexis dengan istri keduanya Natalia Narishkina. Peter belum
lagi mencapai umur empat tahun tatkala ayahnya meninggal dunia. Karena Alexis
punya tiga belas anak dari istri pertamanya, taklah mengherankan jika terjadi
pergulatan panjang bahkan keras untuk memperebutkan mahkota. Dalam suatu
kejadian, si Peter muda diharuskan pergi meninggalkan negeri seumur hidup.
Selama bertahun-tahun Sophia, saudara tiri Peter menjadi penguasa sementara
karena Peter masih terlampau muda. Dan baru sesudah tahun 1689, ketika dia
melepaskan kedudukan itu posisi Peter menjadi aman.
Rusia tahun 1689 merupakan negeri yang
terbelakang, berabad tertinggal di belakang Eropa dalam hampir semua segi.
Kota-kota jauh lebih sedikit ketimbang di Barat. Perbudakan merajalela, dan
sesungguhnyalah, jumlah budak bertambah-tambah dan hak-hak asasinya menurun.
Rusia tidak mengalami baik Renaissance maupun Reformasi. Pendeta-pendetanya
goblok; literatur hampir tak ada; matematika dan ilmu pengetahuan tak diacuhkan
dan dianggap tak ada guna. Berbeda dengan Eropa Barat di mana Newton
baru saja menulis dia punya Principia dan dimana literatur dan falsafah
berkembang, Rusia tak ubahnya seperti negeri abad tengah, bloon, jompo.
Tahun 1697-1698, Peter melakukan perjalanan
panjang ke Eropa Barat, suatu perjalanan yang menentukan irama di tahun-tahun
kemudian masa pemerintahannya. Peter memboyong sekitar 250 orang bersamanya
dalam "missi raksasa" ini. Dengan menggunakan nama samaran (Pyotr
Mikhaylov) Peter bisa melihat banyak hal yang tak bisa dilihatnya tanpa cara
itu. Dalam perjalanan itu Peter bekerja pada suatu saat tertentu sebagai tukang
kayu di "Dutch East India Company" di negeri Belanda. Dia juga
bekerja di dok Angkatan Laut di Inggris, dan dia belajar ihwal persenjataan di
Prusia. Dia kunjungi pabrik-pabrik, sekolah-sekolah, museum, stadion bahkan
melihat-lihat sidang parlemen di Inggris. Pendek kata, dia belajar sebanyak-banyaknya
yang bisa diperolehnya dari kebudayaan Barat, ilmu pengetahuannya, kulturnya,
industrinya, dan tata administrasinya.
Tahun 1698 Peter kembali ke Rusia dan menyusun
rancangan jangka jauh menyangkut pembaharuan, memodernisasi dan membaratkan
negeri Rusia untuk menggalakkan pengenalan teknologi dan teknik Barat, Peter
banyak membawa teknisi Eropa Barat ke Rusia. Dia juga banyak mengirim remaja
Rusia untuk belajar di Eropa Barat. Selama pemerintahannya Peter menggairahkan
pembangunan industri dan perdagangan. Di bawah pemerintahannya, kota-kota
membesar dan borjuasi berkembang biak dalam jumlah maupun pengaruh.
Dan dalam masa pemerintahan Peter, dibangun
Angkatan Laut dalam ukuran yang selayaknya. Lebih dari itu, Angkatan Daratnya
diubah menurut gaya Eropa Barat,
beruniform dan bersenjata modern dan latihan militer secara Eropa Barat pun
dilembagakan. Peter juga melakukan pelbagai perubahan di sektor administrasi
sipil, termasuk perombakan yang sensitif tentang peningkatan pegawai sipil
berdasar hasil karyanya di kantor, bukan berdasar pangkat keturunan.
Dalam masalah sosial pun Peter menggalakkan
pembaratan. Dia instruksikan supaya semua jenggot dicukur (meskipun belakangan
instruksi itu diubah) dan semua pria di pengadilan diharuskan berpakaian ala
barat, menganjurkan stop merokok dan minum kopi. Kendati waktu itu banyak
usul-usulnya menemui tantangan gigih, secara jangka panjang politik ini
mengakibatkan kaum aristokrat Rusia akhirnya mengembangkan cara dan kultur
Eropa Barat.
Tidaklah mengherankan apabila Peter menganggap
Gereja Ortodoks Rusia merupakan kekuatan reaksioner yang terbelakang. Peter
berhasil sebagian mengorganisir kembali Gereja Ortodoks dan dapat melakukan
pengawasan secukupnya. Peter mendirikan sekolah sekuler di Rusia dan mendorong
kemajuan ilmiah. Dia juga memperkenalkan penanggalan Yulian dan memodernisir
abjad Rusia. Di masa pemerintahannya, surat
kabar pertama terbit di Rusia.
Sebagai tambahan pembaharuan-pembaharuan yang
dilakukannya di dalam negeri, Peter berkecimpung dalam politik luar negeri yang
punya akibat penting di masa depan. Di bawahnya, Rusia terlibat peperangan
dengan Turki di selatan dan dengan Swedia di utara. Dengan Turki pada awal
peperangan dia peroleh sukses merebut pelabuhan Azov tahun 1696, dengan
demikian menyuguhkan jalan keluar buat Rusia ke Laut Hitam. Tetapi, kemudian di
masa pemerintahannya juga, Turki dapat angin dalam pertempuran dan pada tahun
1711 Turki memaksa Rusia mengembalikan pelabuhan Azov.
Dalam peperangan melawan Swedia, rentetan
kejadian berlangsung sebaliknya, kalah pada awal mula tetapi menang pada
akhirnya. Tahun 1700 Rusia bergabung dengan Denmark
dan Saxony melancarkan serangan terhadap Swedia, yang
waktu itu merupakan negeri yang kuat potensi militernya. (Polandia pun kemudian
memaklumkan perang terhadap Swedia). Di pertempuran Narva tahun 1700,
balatentara Rusia rusak terpukul. Sesudah pertempuran ini, Raja Swedia
berpaling ke musuh lain. Sementara itu Peter membangun kembali tentara Rusia.
Sesudah itu pecah lagi pertempuran antara Rusia-Swedia. Dan di Poltava, tahun
1709, tentara Swedia kalah secara meyakinkan.
Daerah yang berhasil diperoleh Rusia dari
peperangan termasuk (secara kasarnya) Estonia
dan Latvia,
serta beberapa daerah dekat Finlandia. Kendati daerah yang direbutnya tidaklah
begitu luas, tetapi punya arti penting karena memberi Rusia jalan keluar ke
Laut Baltik yang orang sebut "Jendela Eropa." Di tepi sungai Neva,
di atas tanah yang pernah diduduki Swedia, Peter mendirikan kota
baru, St. Petersburg (kini bernama Leningrad).
Tahun 1712 dia pindahkan ibukota dari Moskow ke sana.
Sesudah itu St. Petersburg menjadi
titik pertemuan antara Rusia dengan Eropa Barat.
Pelbagai politik dalam negeri Peter dan
peperangan dengan pihak asingnya, tentu saja, mengeluarkan banyak biaya dan tak
bisa dihindari lagi mengakibatkan penarikan pajak-pajak tambahan. Baik pajak
yang tinggi maupun pembaharuan-pembaharuan dengan sendirinya membuat bangsa
Rusia marah dan pecahlah beberapa pemberontakan, tetapi kesemuanya ini ditumpas
Peter tanpa ampun. Meskipun dia punya banyak penentang di masanya, kini baik
historikus Eropa Barat maupun Komunis sepakat bahwa Peter memang seorang Tsar
Rusia yang besar.
Pribadinya merupakan penampilan yang menarik.,
Dia tinggi besar (paling sedikit 6 kaki 6 inci) kuat, tampan dan bersemangat.
Dia berapi-api, ganas, pemberang, berjiwa berkobar-kobar. Dan suka kelakar
meski humornya serius kasar. Kadang-kadang dia banyak minum-minuman keras dan
ini membuatnya ganas. Sebagai tambahan kecekatan di bidang militer dan politik,
Peter sudah mempelajari pertukangan kayu; cetak-mencetak, navigasi, dan
pembikinan kapal. Betul-betul seorang raja yang istimewa! Kalau perlu,
jangan-jangan dia bisa jadi pemborong!
Peter dua kali kawin. Kawin dengan istri
pertamanya --Eudoxia-- tatkala umurnya tujuh belas tahun. Mereka hidup
berkeluarga, hanya seminggu dan ketika umurnya dua puluh enam tahun sang istri
dikirimnya ke biara. Tahun 1712 dicerainya Eudoxia dan Peter kawin lagi dengan
wanita lain. Istri keduanya --Cathrine-- adalah gadis asal Lithuania,
seorang gadis dari keluarga biasa. Dari istri pertamanya Peter peroleh seorang
putera, Alexis. Tetapi, Peter dan puteranya hubungannya jelek. Tahun 1718
Alexis ditahan dengan tuduhan berkomplot mau gulingkan Peter. Dia bukan saja
ditahan tetapi juga disiksa dan mati dalam bui di St.
Petersburg awal tahun 1725 di umur lima
puluh dua tahun. Dia digantikan oleh jandanya --Catherine-- (jangan keliru
dengan Catherine Yang Agung).
Peter Yang Agung tercantum di daftar buku ini
berkat peranan penting yang dimainkannya membaratkan dan memodernisir Rusia.
Tetapi, karena para penguasa dari pelbagai negara juga melakukan
langkah-langkah serupa, orang layak bertanya atas dasar apa Peter dimasukkan
dalam daftar buku ini sedangkan banyak yang lainnya, tidak.
Memang betul sekali bahwa sekarang, di abad
ke-20, umumnya kepala negara melihat arti penting buat bangsanya menerima
cara-cara Barat, khususnya di sektor ilmiah dan teknologi. Tetapi di tahun
1700, kecenderungan membaratkan merupakan suatu hal baru bagi umumnya orang di
luar Eropa. Apa yang membikin Peter begitu penting adalah bahwa dia berada dua
abad di depan dari jamannya dalam hal menangkap perlunya membaratkan dan dalam
hal memodernisir negerinya. Karena pandangan jauh ke depan Peter, Rusia yang
berada pada tingkat negeri terbelakang, mampu melompat ke depan melewati
sebagian besar negeri-negeri di dunia. (Tetapi, betapa pun cepatnya dia maju
yang sudah dilakukan Eropa di abad ke 18 dan ke-19, Rusia tak mampu menyamai
Eropa Barat).
Kebalikan dengan Turki, satu negeri penting
lainnya di perbatasan timur Eropa, yang juga menarik. Turki dan Rusia keduanya
"setengah Eropa." Dalam masa dua abad segera sesudah pemerintahan
Peter, Turki lebih maju di segi militer ketimbang Rusia, begitu juga ekonomi serta
kulturnya. (Untuk hal ini, Turki jauh lebih maju dari Rusia sepanjang sejarah).
Tetapi, tak ada Sultan Turki di sekitar tahun 1700 yang menginsyafi pentingnya
percepatan pembaratan dan tak ada yang mendorong negerinya ke arah sana. Karena
itu, sementara Rusia, sejak jaman Peter dan selanjutnya, ngebut dengan langkah
modernisasi, Turki hanya berbuat sedikit kemajuan. Baru di abad ke-20 Kemal
Ataturk memimpin Turki dengan program percepatan modernisasi. Pada saat itu,
pengawasan Rusia terhadap Asia Tengah sudah cukup mantap dan Rusia sudah lebih
maju baik di segi industri maupun segi pendidikan.
Kini, tentu saja, kita dengan sendirinya
menganggap Rusia mengungguli kekuatan Turki. Tetapi, andaikata yang melakukan
pembaharuan saat itu bukannya Peter Yang Agung melainkan Sultan Turki, maka
mungkin sekali Turki menjadi kekuatan utama dewasa ini dan hampir pasti
menguasai daerah yang kini bernama Asia Tengah Soviet. (Penduduk daerah itu
beragama Islam dan lebih dekat hubungannya dengan Turki daripada dengan Rusia).
Meskipun Rusia telah menduduki bagian terbesar Siberia
sebelum Peter Yang Agung, besar kemungkinan daerah itu terambil Turki atau Cina
atau Jepang, kalau saja Peter tidak melakukan program pembaharuan dan
modernisasi memperkuat Rusia.
Peter Yang Agung bukan sekedar penguasa yang
mengikuti arus, tetapi orang yang berdiri di depan jamannya. Pandangan jauh ke
depannya besar kemungkinan bisa mengubah jalan sejarah dan membaginya ke dalam
jalur yang tak bisa kita telusuri. Atas dasar alasan ini, sangat jelas buat
saya bahwa Peter layak dapat tempat di daftar buku ini.
Dalam hal menentukan dimana urutan Peter, saya
agak terpengaruh dengan perbandingan antara dia dengan Ratu Elizabeth I dari
Inggris. Elizabeth juga lebih
kesohor, khusus di Barat. Tetapi, saya pikir saya akan menghadapi kesulitan
meyakinkan orang Rusia --walau yang paling moderat sekalipun-- bahwa Elizabeth
lebih berpengaruh ketimbang Peter Yang Agung. Peter jauh lebih punya jiwa
pembaharuan, jauh lebih orisinal. Apabila Elizabeth sebagian terpokoknya hanya
melaksanakan konsensus apa yang diinginkan rakyatnya, Peter menuntun rakyatnya
ke jurusan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Beda tingkat antara
keduanya bahkan bisa lebih besar lagi kalau saja Inggris tidak memainkan
peranan lebih penting dari yang diperbuat Rusia.
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Sang Penggubah Rusia : PETER YANG AGUNG 1672-1725"