Dukun Politik Serta Bapak Ilmu Pengetahuan Inggris FRANCIS BACON 1561-1626
By agussodagar - Senin, 01 Oktober 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-78 FRANCIS BACON 1561-1626
Bacon lahir di London
tahun 1561, putera pegawai eselon tinggi masa Ratu Elizabeth. Tatkala menginjak
usia dua belas tahun dia masuk belajar di Trinity College di Cambridge, tetapi
baru tiga tahun keluar begitu saja tanpa menggondol gelar apa pun. Mulai umur
enam belas dia kerja sebentar di staf Kedubes Inggris di Paris. Tetapi begitu
umurnya masuk delapan belas sang ayah mendadak meninggal dengan hanya
mewariskannya uang sedikit. Mungkin lantaran itu, dia belajar hukum dan di umur
dua puluh satu dia jadi pengacara.
Karier politiknya segera mulai sesudah itu.
Umur dua puluh tiga dia terpilih jadi anggota Majelis Rendah. Tetapi, kendati
dia punya sanak famili dan kerabat tingkat atas, dan kendati kecerdasannya yang
menonjol, Ratu Elizabeth senantiasa menolak pengangkatannya pada kedudukan yang
penting dan menguntungkan. Salah satu alasan adalah karena keberaniannya
menentang suatu rancangan pajak di parlemen yang dengan gigih disokong sang
Ratu. Karena hidup Bacon boros, slebor, dan seenaknya, dia senantiasa dikepung
oleh hutang sana hutang sini (satu
kali pernah ditahan karena urusan hutang tidak bayar) dia bisa atasi hidup
secara bebas begitu.
Bacon jadi sahabat dan penasihat Pangeran
Essex, seorang bangsawan muda yang populer dan punya ambisi politik besar.
Sebaliknya, Pangeran Essex punya teman Bacon yang jujur dan sekaligus bertindak
sebagai pelindungnya. Tetapi, tatkala Pangeran Essex punya ambisi yang
keterlaluan, minta pimpin dia susun rencana sebuah kup menggulingkan Ratu
Elizabeth, Bacon menasihatinya supaya tetap setia kepada Ratu. Biar sudah
dinasihati begitu, Pangeran Essex nekad meneruskan niat percobaan kupnya.
Ternyata kup itu gagal dan Bacon pegang peranan aktif dalam proses penuntutan
sang Pangeran atas tuduhan pengkhianatan. Pangeran Essex dipancung kepalanya,
menggelinding bagai kelereng. Keseluruhan peristiwa itu menimbulkan kesan buruk
pada publik terhadap Bacon.
Ratu Elizabeth tutup usia tahun 1603 dan Bacon
menjadi penasihat penggantinya, Raja James I. Raja James I tak selalu
mengindahkan nasihat Bacon, kendati dia menghormatinya. Dalam masa pemerintahan
James I, Bacon maju pesat di kalangan pemerintahan. Tahun 1607 jadi konsultan
umum bidang hukum dan tahun 1613 dia menjadi jaksa agung. Anak tangganya tidak
sampai di situ, tahun 1618 dia ditunjuk jadi ketua Majelis Tinggi, satu
kedudukan yang kasarnya setarap dengan hakim agung pada Mahkamah Agung di
Amerika Serikat. Di tahun itu juga dia peroleh gelar "baron" dan
tahun 1621 dinobatkan lagi jadi "viscount", satu gelar kebangsawanan
di atas "baron" tetapi di bawah "earl."
Tetapi, datanglah pukulan. Selaku hakim, Bacon
terima "hadiah" dari tertuduh. Meskipun macam begini agak umum juga
terjadi saat itu, toh tetap merupakan perbuatan terlarang. Lawan-lawan
politiknya di parlemen tak menyia-nyiakan kesempatan baik ini untuk mendepaknya
dari kursinya. Bacon mengaku dan dijebloskan di penjara yang terletak di "Tower
of London," menara kota
London. Bukan cuma itu, dia pun
mesti bayar denda yang besar jumlahnya. Dan bukan cuma itu, dia dilarang kerja
di kantor pemerintahan selama-lamanya. Raja segera membebaskan Bacon dari
penjara dan membebaskan pula beban dendanya. Tetapi, dengan kejadian ini
tamatlah riwayat politik Bacon.
Sekarang, orang hanya bisa ingat sedikit sekali
contoh-contoh politikus kelas kakap yang ditangkap karena memeras, atau tingkah
laku semacamnya yang merusak kepercayaan umum. Biasanya, yang sering, jika
orang-orang macam begituan tertangkap, mereka melolong-lolong dan pertahankan
diri dengan umbar omong bahwa yang lain-lain pun sama brengseknya, sama
penipunya, sama bangsatnya. Jika lolongan ini didengarkan dan diterima dengan
serius, tak akan ada bajingan politik yang harus dihukum kecuali semua bajingan
sejenis dihukum lebih dulu. Komentar Bacon dalam pengakuannya berbeda. Dia
bilang, "Saya adalah hakim terjujur di Inggris selama lima
puluh tahun, dan saya tukang ngomel dan tukang kritik yang terpolos di parlemen
Inggris selama 200 tahun."
Karier politik yang begitu aktif dan begitu
kreatif tampaknya cuma punya sedikit waktu tersisa buat kerjaan-kerjaan lain.
Kendati begitu, kemasyhuran Bacon yang begitu tahan lama, dan tempatnya dalam
daftar buku ini, adalah karena pertimbangan tulisan-tulisan filosofisnya
ketimbang keaktifan politiknya. Karya penting pertamanya ialah bukunya yang
berjudul Essays, pertama muncul tahun 1597 dan sedikit demi sedikit diperluas.
Essays ini yang ditulis dengan padat dan gaya
luar biasa bagus, mengandung kekayaan mendalam, bukan saja dalam masalah
politik melainkan juga menyangkut hal ihwal pribadi pula. Beberapa contoh yang
khas misalnya:
Orang muda lebih cocok mencipta ketimbang
mengambil keputusan, lebih cocok bertindak ketimbang beri pertimbangan, lebih
cocok untuk menggarap proyek baru ketimbang berbisnis yang sudah mapan ...
Orang berumur terlalu sering menolak, berunding terlalu lama, berbuat terlalu
sedikit ... Tentu bagus jika bisa menggabungkan kedua pekerjaan itu, karena
nilai yang terkandung pada masing-masing usia bisa melempangkan kekurangan yang
melekat pada tubuh keduanya ...
Tentang Orang muda dan usia
Dia yang punya istri dan anak-anak punya risiko yang tak mengenakkan
di masa depan.
Tentang perkawinan dan hidup membujang
(Bacon sendiri kawin, tetapi tak punya anak).
Tetapi, tulisan Bacon terpenting adalah
menyangkut falsafah ilmu pengetahuan. Dia merencanakan suatu kerja besar
Instauratio Magna atau Great Renewal dalam enam bagian. Bagian pertama dimaksud
untuk meninjau kembali keadaan ilmu pengetahuan kita. Bagian kedua menjabarkan
sistem baru penelaahan ilmu. Bagian ketiga bersisikan kumpulan data empiris.
Bagian keempat berisi ilustrasi sistem baru ilmiahnya dalam praktek. Bagian kelima
menyuguhkan kesimpulan sementara. Dan bagian keenam suatu sintesa ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari metode barunya. Taklah mengherankan, skema
raksasa ini --mungkin pekerjaan yang paling ambisius sejak Aristoteles--tak
pernah terselesaikan. Tetapi, buku The Advancement of Learning (1605) dan Novum
Organum (1620) dapat dianggap sebagai penyelesaian kedua bagian dari kerja
raksasanya.
Novum Organum atau New Instrument mungkin buku
Bacon terpenting. Buku ini dasarnya merupakan pernyataan pengukuhan untuk penerimaan
metode empiris tentang penyelidikan. Praktek bertumpu sepenuhnya pada logika
deduktifnya Aristoteles adalah tak ada guna, merosot, absurd. Karena itu
diperlukan metode baru penelaahan, suatu metode induktif. Ilmu pengetahuan
bukanlah sesuatu titik tempat bertolak dan mengambil kesimpulan darinya; tetapi
ilmu pengetahuan adalah sesuatu tempat sampai ke tujuan. Untuk memahami dunia
ini, pertama orang mesti "mengamati"nya. Pertama, kumpulkan
fakta-fakta. Kemudian, kata Bacon, ambil kesimpulan dari fakta-fakta itu dengan
cara argumentasi induktif yang logis. Meskipun para ilmuwan tidak mengikuti
metode induktif Bacon dalam semua segi, tetapi ide umumnya yang diutarakannya
penelitian dan percobaan penting yang ruwet jadi gerak dorong dari metode yang
digunakan oleh mereka sejak itu.
Buku terakhir Bacon adalah The New Atlantis,
sebuah penjelasan tentang negeri utopis terletak di pulau khayalan di Pasifik.
Meskipun pokok cerita diilhami oleh Utopia Sir Thomas More, keseluruhan pokok
masalah yang terdapat dalam buku Bacon sepenuhnya berbeda. Dalam buku Bacon,
kemakmuran dan keadilan dalam negara idealnya tergantung pada dan hasil
langsung dari hasil pemusatan penyelidikan ilmiah. Dengan tersirat, tentu saja,
Bacon memberitahu. pada pembacanya bahwa penggunaan intelegensia dalam
penyelidikan ilmiah dapat membuat Eropa makmur dan bahagia seperti halnya
penduduk yang hidup di pulau khayalan itu.
Orang selayaknya boleh bilang bahwa Francis
Bacon merupakan filosof modern pertama. Pandangan keseluruhannya adalah sekuler
dan bukannya religius (kendati dia percaya kepada Tuhan dengan keyakinan
teguh). Dia seorang rasionalis dan bukan orang yang percaya kepada takhayul;
seorang empiris dan bukannya seorang dogmatis yang logikanya mencla-mencle. Di
bidang politik dia seorang realis dan bukan seorang teoritikus. Dengan
pengetahuannya yang mendalam dalam pengetahuan klasik serta keahlian sastranya
yang mantap, dia menaruh simpati terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meskipun dia seorang Inggris yang setia, Bacon
punya pandangan berjangka jauh melampaui batas negerinya. Dia membedakan 3
jenis ambisi:
Pertama, mereka yang berselera meluaskan
kekuasaannya di negerinya sendiri, suatu selera yang vulgar dan tak bermutu.
Kedua, ialah mereka yang bekerja meluaskan kekuasaan atas negerinya sendiri dan
penguasaannya atas penduduk. Ini tentu lebih bermutu meskipun kurang baik.
Tetapi, jika orang mencoba mendirikan dan meluaskan kekuasaan dan dominasi
terhadap umat manusia di seluruh jagad, ambisinya ini tak salah lagi lebih bijak
dari kedua ambisi yang disebut duluan.
Biarpun Bacon seorang pengkhotbah ilmu
pengetahuan, dia sendiri bukan seorang ilmuwan, ataupun setara dengan
kemajuan-kemajuan yang diperbuat orang sejamannya. Bacon anggap sepi samasekali
Napier (yang baru saja menemukan logaritma) dan Kepler, bahkan teman sejawat
Inggrisnya William Harvey. Bacon dengan tepat mengganggap bahwa "panas
merupakan bentuk dari gerak," suatu ide ilmiah yang penting. Tetapi, di
bidang astronomi dia menolak pikiran-pikiran Copernicus. Haruslah diingat,
Bacon tidak mencoba menyuguhkan hukum-hukum ilmiah secara komplit dan tepat.
Dia sekadar hanya mencoba menyuguhkan hasil pengamatan apa-apa yang perlu
dipelajari. Perkiraan-perkiraan ilmiahnya hanya bermaksud mendorong adanya
diskusi lebih lanjut, dan bukannya suatu jawaban final.
Francis Bacon bukanlah orang pertama yang
menemukan arti kegunaan penyimpulan akliah secara induktif, dan juga bukan dia
orang pertama yang memahami keuntungan-keuntungan yang mungkin diraih oleh
masyarakat pengembangan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada orang sebelum Bacon
yang pernah menerbitkan dan menyebarkan gagasan seluas itu dan sesemangat itu.
Lebih dari itu, sebagian karena Bacon seorang penulis yang begitu bagus, dan
sebagian karena kemasyhurannya selaku politikus terkemuka, sikap Bacon terhadap
ilmu pengetahuan betul-betul punya makna penting yang besar. Tatkala
"Royal Society of London" (kelompok elit orang pilihan) didirikan
tahun 1662 untuk menggalakkan ilmu pengetahuan, para pendirinya menyebut Bacon
sebagai sumber inspirasinya. Dan ketika Encyclopedie yang besar itu ditulis
jaman "Pembaharuan Perancis," para penyumbang tulisan utama seperti
Diderot dan d'Alembert, juga menyampaikan pujiannya kepada Bacon yang
memberikan inspirasi terhadap kerjanya. Andaikata Novum Organum dan The New
Atlantis agak kurang dibaca orang ketimbang dulu, ini disebabkan pesan-pesan
yang disampaikan oleh buku itu sudah begitu luas diterima orang.
Bacon layak dibandingkan setara dengan filosof
Perancis Rene Descartes, tokoh pendorong lain bagi masa depan ilmu pengetahuan
mendatang. Bacon hidup lebih dulu segenerasi dari Descartes dan dia lebih gigih
dari Descartes dalam hal mengumandangkan pentingnya penelitian dan
percobaan-percobaan. Tetapi, arti penting orang Perancis ini dalam hal penemuan
matematika membuat ia sedikit lebih tinggi dalam perbandingannya dengan Bacon.
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Dukun Politik Serta Bapak Ilmu Pengetahuan Inggris FRANCIS BACON 1561-1626"