Nasruddin Memungut Pajak
By Jasa Iklan - Selasa, 18 September 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-Pada masa Timur Lenk, infrastruktur rusak, sehingga hasil pertanian dan pekerjaan
lain sangat menurun. Pajak yang diberikan daerah-daerah tidak memuaskan bagi
Timur Lenk. Maka para pejabat pemungut pajak dikumpulkan.
Mereka datang dengan membawa buku-buku laporan. Namun Timur Lenk yang
marah merobek-robek buku-buku itu satu per satu, dan menyuruh para pejabat
yang malang itu memakannya. Kemudian mereka dipecat dan diusir keluar.
Timur Lenk memerintahkan Nasrudin yang telah dipercayanya untuk menggantikan
para pemungut pajak untuk menghitungkan pajak yang lebih besar. Nasrudin
mencoba mengelak, tetapi akhirnya terpaksa ia menggantikan tugas para
pemungut pajak. Namun, pajak yang diambil tetap kecil dan tidak memuaskan
Timur Lenk. Maka Nasrudin pun dipanggil.
Nasrudin datang menghadap Timur Lenk. Ia membawa roti hangat.
"Kau hendak menyuapku dengan roti celaka itu, Nasrudin ?" bentak Timur Lenk.
"Laporan keuangan saya catat pada roti ini, Paduka," jawab Nasrudin dengan gaya
pejabat.
"Kau berpura-pura gila lagi, Nasrudin ?" Timur Lenk lebih marah lagi.
Nasrudin menjawab takzim, "Paduka, usiaku sudah cukup lanjut. Aku tidak akan
kuat makan kertas-kertas laporan itu. Jadi semuanya aku indahkan pada roti
hangat ini."
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Nasruddin Memungut Pajak"