Nasruddin Memanah
By Jasa Iklan - Selasa, 18 September 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-Sesekali, Timur Lenk ingin juga mempermalukan Nasrudin. Karena Nasrudin cerdas
dan cerdik, ia tidak mau mengambil resiko beradu pikiran. Maka diundangnya
Nasrudin ke tengah-tengah prajuritnya. Dunia prajurit, dunia otot dan
ketangkasan.
"Ayo Nasrudin," kata Timur Lenk, "Di hadapan para prajuritku, tunjukkanlah
kemampuanmu memanah. Panahlah sekali saja. Kalau panahmu dapat mengenai
sasaran, hadiah besar menantimu. Tapi kalau gagal, engkau harus merangkak jalan
pulang ke rumahmu."
Nasrudin terpaksa mengambil busur dan tempat anak panah. Dengan
memantapkan hati, ia membidik sasaran, dan mulai memanah. Panah melesat jauh
dari sasaran. Segera setelah itu, Nasrudin berteriak, "Demikianlah gaya tuan wazir
memanah."
Segera dicabutnya sebuah anak panah lagi. Ia membidik dan memanah lagi. Masih
juga panah meleset dari sasaran. Nasrudin berteriak lagi, "Demikianlah gaya tuan
walikota memanah."
Nasrudin segera mencabut sebuah anak panah lagi. Ia membidik dan memanah
lagi. Kebetulan kali ini panahnya menyentuh sasaran. Nasrudin pun berteriak lagi,
"Dan yang ini adalah gaya Nasrudin memanah. Untuk itu kita tunggu hadiah dari
Paduka Raja."
Sambil menahan tawa, Timur Lenk menyerahkan hadiah Nasrudin.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Nasruddin Memanah"