Branding Sebuah Tulisan
By agussodagar - Minggu, 02 September 2012
Branding Sebuah Tulisan
Di awal mengenal dunia blogging, saya pernah menulis artikel tentang Roles Anda Capability
WordPress untuk mencegah penyalahgunaan wewenang penulis tamu. Di judul artikel sudah
tertulis dengan jelas bahwa referensi dari WordPress, namun masih ada saja yang meragukan
kebenaran tulisan.
Saya memaklumi hal tersebut. Tulisan seorang pendatang baru di dunia blogging (newbie) tidak
serta merta mendapat tempat di hati pembaca. Siapa sih yang langsung percaya anak kemarin
sore, begitu pikir mereka. Memang, banyak hal yang mempengaruhi branding sebuah tulisan.
Diantaranya adalah…
1. Referensi dari blogger lain.
Contoh nyata, jika rambut Julie Estelle tampak indah dengan memakai shampoo co-creation
Thomas Taw, maka kemungkinan besar banyak wanita yang terobsesi menjadi gadis shampoo
ikut memborong produk ini. Padahal secara kualitas, merk shampoo tersebut nggak jauh beda
dengan yang lain. Tapi karena yang mempromosikan adalah artis ngetob maka efeknya
menjadi dahsyat.
Dalam dunia blogging, sering kita dapati „colekan maut‟ yang bernama backlink. Kalau yang
memberi backlink adalah blogger yang menjadi top interest suatu komunitas, maka
kemungkinan besar akan berimbas pada kepercayaan yang dimiliki. Waktu masih ngeblog di
blogspot, blog saya juga pernah dicolek Joko Susilo. Waduh, habis itu langsung nggak bisa
tidur 3 hari 3 malam karena kegirangan.
Efek yang didapat dari referensi bukan hanya bagus secara SEO, tetapi juga terbukti mampu
mendongkrak motivasi diri yang sedang menurun. Sisi lain yang ditimbulkan adalah membantu
dinamisasi pemikiran blogger yang bersangkutan. Setelah acara colek-colekan, pada umumnya
akan terlahir ide posting berikut yang masih relevan dengan pembahasan. Begitulah seterusnya
sehingga aktifitas blogging benar-benar menjadi hidup dan berkelanjutan.
2. Semangat berbagi, bukan ajang unjuk gigi.
Salah satu tujuan blogwalking adalah untuk mendapat ilmu yang bermanfaat. Yang tidak
bermanfaat akan ditinggalkan. Ini adalah hal yang manusiawi sekali. Semakin sering anda
menawarkan manfaat, semakin Anda dipercaya oleh pengunjung.
Tidak ada untungnya melakukan show off (pamer) di hadapan pembaca. Yang ada, bisa-bisa
Anda dicap sebagai blogger banyak tingkah. Termasuk dalam hal menanggapi komentar.
Berbeda pendapat itu hal yang wajar. Tapi keberhasilan seorang penulis bukanlah kepada
berapa banyak pembaca yang akhirnya „tunduk dan mengakui‟ pemikiran Anda. Tetapi lebih
kepada memberi input yang berguna dalam memperluas wacana pemikiran pembaca ke
depannya.
Terkadang kita sering terkaburkan batasan antara Self Marketing (memasarkan potensi diri)
aktif dan pasif. Pandangan umum yang berlaku adalah Self Marketing aktif cenderung
menuliskan kemampuan yang kita miliki secara berlebihan, over acting dan lebay. Sedangkan
teknik Self Marketing pasif membiarkan pembaca mengetahui potensi yang kita miliki secara
alami.
Saya tidak pernah mengikatkan diri ke salah satu aliran di atas. Bagi saya, menulis artikel blog
adalah berbagi pengetahuan dengan cara yang wajar, normal dan dalam kadar tertentu. Tentu
tidak etis kalau tulisan tanpa menyinggung potensi diri sama sekali atau bahkan menciptakan
potensi semu yang sebenarnya tidak pernah Anda miliki.
3. Kedekatan dengan pembaca.
Peribahasa Jawa mengatakan: witing trisno jalaran soko kulino. Dari pergaulan sehari-hari akan
terbentuk kedekatan emosional. Lalu ada lagi pepatah tak kenal maka tak sayang. Kalau baru
kenal sekali, mustahil kita langsung percaya terhadap semua perkataan. Memang begitulah
pergaulan dalam blogging.
Meskipun sebatas dunia maya, hubungan antar personal juga melibatkan perasaan dan nurani
masing-masing blogger. Hal-hal yang mendekatkan antara Anda dan pengunjung juga
bermacam-macam. Bisa karena kesamaan topik blog, asal daerah, hobby, interest dan lain-lain.
Kesamaan cara berfikir bisa menimbulkan motivasi tersendiri untuk lebih dalam menggali ilmu
dan mempercayai pemikiran penulis.
Ada juga yang sedikit ekstrim. Ada blogger yang jadi akrab karena sering berantem, saling
lempar batabig gitu. Untuk blogger jenis ini, tujuan utamanya bukanlah ilmu, tapi lebih kepada
bagaimana mengasah inner power yang mampu membangkitkan nyali beradu argument dan
saling mempengaruhi antar personal.
4. Catatan sejarah penulis.
Ini adalah hal yang paling sering diingat pengunjung. Contoh yang gampang, seseorang yang
memiliki track record pernah sukses menampilkan tulisan di blog populer akan lebih mudah
dipercaya daripada mereka yang „jago kandang‟.
Oleh karena itu, ajang saling mengisi artikel blog adalah salah satu hal yang paling sarankan
bagi blogger pemula yang ingin menguji nyali sekaligus meraih kepercayaan dari komunitas
yang dituju. Saya patut senang karena demam menjadi penulis tamu saat ini sedang ngetrend
dan menjadi media yang ampuh dalam mempererat silaturahmi antar blogger.
Di lain pihak, orang lebih mengingat kesalahan orang lain daripada keberhasilan orang tersebut.
Maka, bila sekali kita melakukan blunder, orang akan cenderung terus menerus mengingatnya.
Seseorang yang terbukti melakukan copy paste artikel orang lain dan tetap bersikukuh meng-
klaim sebagai pemilik resmi tulisan, Anda bisa bayangkan respons pengunjung blog tersebut.
Kalau tidak dijuluki Tukang Copet aja sudah untung.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Branding Sebuah Tulisan "