Industri Tahu Sebagai Industri Pangan
By agussodagar - Jumat, 03 Agustus 2012
Industri tahu merupakan industri pangan yang populer di
masyarakat, bahan bakunya banyak dijumpai, pengolahannya mudah,
bergizi, dan harganya terjangkau. Dampak positif industri tahu yang lain
adalah terserapnya tenaga kerja, terpenuhinya gizi masyarakat, dan
peningkatan pendapatan masyarakat. Namun demikian, muncul pula dampak
negatif yaitu polusi lingkungan karena limbah tahu yang kaya bahan organik
dan potensial terjadi degradasi secara alami.
Menurut Rahardjo dalam Trismilah et al (2001) limbah cair dari
tahu mengandung bahan organik dan nutrien tinggi yang terdiri dari air
90,72 %, protein 1,8%, lemak 1,2%, serat kasar 7,36%, dan abu 0,32 %.
Limbah cair dari tahu yang paling berbahaya apabila dibuang secara
langsung ke lingkungan adalah whey yang merupakan hasil samping proses
penggumpalan dan kandungan bahan organiknya sangat tinggi (Suryandono,
2004).
Dengan melihat komposisi limbah tersebut, maka sistem anaerobik
sangat tepat untuk mengolah limbah cair tahu. Pengolahan langsung dengan
aerobik menghadapi banyak kendala seperti timbulnya busa dan banyaknya
bahan organik yang tidak terdegradasi (Anwar, 2005)
Produk samping dari pengolahan limbah yang kaya bahan organik
secara anaerobik adalah munculnya biogas akibat aktivitas mikrobia dalam
reaktor pengolah limbah. Biogas adalah gas mudah terbakar yang
dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-
bakteri anaerob. Kandungan biogas didominasi oleh CH4 (gas metana) yang
berpotensi besar sebagai sumber energi untuk memasak, pemanasan atau
dikonversi menjadi listrik.
Pengolahan limbah secara anaerobik dapat berfungsi ganda, yaitu
sebagai pengolah limbah dan sekaligus penghasil sumber energi berupa
biogas sehingga diperlukan sosialisasi lebih lanjut tentang potensi
tersebut dengan menggunakan reaktor yang efisien dan efektif serta
mudah digunakan. Pengaplikasian teknologi ini dalam industri diharapkan
dapat mengurangi biaya produksi. Lebih-lebih di saat mahalnya BBM dan
tidak tersedianya bahan bakar penggantinya, maka biogas ini bisa menjadi
salah satu alternatif yang bisa dipilih untuk mendukung proses produksi.
Banyak model reaktor yang telah digunakan untuk mengolah limbah
organik secara anaerob untuk menghasilkan biogas, diantaranya adalah
Batch Digester, Fixed Dome (Chinese) Digester, Floating Dome (Indian)
Digester, Beg-Red Mud (Taiwan, China) Digester, Plug Flow Digester,
anaerobic Filter, Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Anaerobic Contact
Digester, dan Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB).
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Industri Tahu Sebagai Industri Pangan"