Penerangan (Lighting)
By GEDABUZ - Minggu, 09 September 2012
Penerangan gedung merupakan penggunaan yang dominan, karena dibutuhkan oleh semua gedung dan juga waktu penggunaannya yang panjang. Jumlah lampu yang digunakan akan mempengaruhi pembagian group dari panel penerangan; penampang penghantarnya dan pengamannya (CB atau MCB) serta sakelar kendalinya.
Contoh :
Suatu bangunan disuplai listrik 3 phasa, 4 kawat dengan tegangannya 220V/380V, frekuensi 50 HZ. Beban yang ada 900 lampu TL 40 W; 220 V; cos = 0,8, balast 10 W, Bagaimana instalasinya?
Jawaban:
Dengan cara sederhana bisa kita naikan sebagai berikut :
Contoh :
Suatu bangunan disuplai listrik 3 phasa, 4 kawat dengan tegangannya 220V/380V, frekuensi 50 HZ. Beban yang ada 900 lampu TL 40 W; 220 V; cos = 0,8, balast 10 W, Bagaimana instalasinya?
Jawaban:
Dengan cara sederhana bisa kita naikan sebagai berikut :
- Dengan jumlah lampu 900 TL, setiap phasa dibebani : 900/3 = 300 TL.
- Tiap lampu TL40W; 220 V; cos = 0,8; balast 10w memerlukan arus =
Maka untuk 300 lampu = 300. 0,28A = 84 A - Bila lampu menyala sekaligus :
IR = 84 A ; IS = 84 A; IT = 84 A - Lampu dibagi dalam group (tiap group maksimum 12-14 titik lampu), bila tiap titik terdiri dari 2 TL, maka tiap phasa terdapat 300 TL/2 = 150 armatur (titik lampu) dan tiap phasa mempunyai 150 armatur = 12,5~13 group.
- Satu group adalah 12 armatur x 2 TL = 24 TL jadi arus listrik tiap group
= 24 x 0,28 =6,72 A dengan demikian pengaman yang digunakan
(MCB atau Sekering) tiap group dapat digunakan 10A. - Arus listrik tiap phasa panel utama = 13 x 6,72 A =87,36 A maka
pengaman utama (MCB atau Sekering) yang digunakan sebesar 100A.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Penerangan (Lighting)"