Advertisement

Latest News

Faktor yang mempengaruhi mutu sambungan las

By GEDABUZ - Sabtu, 15 September 2012

PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEW.TITUIT.COM
  • Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
  • Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
  • News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
  • Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
  • Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
  • Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
  •  Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
  • Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-Faktor yang mempengaruhi mutu sambungan las

Untuk memperoleh sambungan las yang memuaskan, gabungan dari banyak keahlian individu diperlukan, mulai dari perencanaan las sampai operasi pengelasan. Faktor-faktof yang mempengaruhi kualitas sambungan las
 
Elektroda yang sesuai, alat las, dan prosedurUkuran elektroda dipilih berdasarkan ukuran las yang akan dibuat dan arus listrik yang dihasilkan oleh alat las. Karena umumnya mesin las mempunyai pengatur untuk memperkecil arus listrik, elektroda yang lebih kecil dari kemampuan maksimum mudah diakomodasi dan sebaiknya digunakan. Oleh karena penimbunan logam las pada pengelasan busur nyala terjadi akibat medan elektromagnetis dan bukan akibat gravitasi, pengelasan tidak harus dilakukan pada posisi tidur atau
horisontal. Empat posisi pengelasan utama diperlihatkan pada Gambar 6.22. Sebaiknya dihindari (bila mungkin) posisi menghadap ke atas karena merupakan posisi yang paling sulit. Sambungan yang dilas di bengkel biasanya diletakkan pada posisi tidur atau horisontal, tetapi las lapangan dapat sembarang posisi pengelasan yang tergantung pada orientasi sambungan. Posisi pengelasan untuk las lapangan sebaiknya diperhatikan dengan teliti oleh perencana.
 
Gambar 6.20. Macam-macam pemakaian las sudut
Sumber: Salmon dkk, 1991

 Persiapan tepi yang sesuaiPersiapan tepi yang umum, untuk las tumpul diperlihatkan pada Gambar 6.23. Lebar celah (root opening) R adalah jarak pisah antara potongan yang akan disambung dan dibuat agar elektroda dapat menembus dasar sarnbungan. Semakin kecil lebar celah, semakin besarlah sudut lereng yang harus dibuat. Tepi runcing pada Gambar 6.23(a) akan mengalami pembakaran menerus (burn-through) jika tidak diberikan plat pelindung (backup plate) seperti pada Gambar 6.23(b). Plat pelindung umumnya digunakan bila pengelasan, dilakukan hanya dari satu sisi. Masalah pembakaran menerus dapat dibatasi jika lerengnya diberi bagian tegak seperti pada Gambar 6.23(c).

Pembuat las sebaiknya tidak memberikan plat pelindung bila sudah ada bagian tegak, karena kemungkinan besar kantung gas akan terbentuk sehingga merintangi las penetrasi sempurna. Kadang-kadang pemisah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.23(d) diberikan untuk mencegah pembakaran menerus, tetapi pemisah ini dicabut kembali sebelum sisi kedua dilas.
 
Gambar 6.21. Kombinasi las baji dan pasak dengan las sudut
Sumber: Salmon dkk, 1991

 PengontrolanFaktor lain yang mempengaruhi kualitas las adalah penyusutan. Jika las titik diberikan secara menerus pada suatu plat, maka plat akan mengalami distorsi (perubahan geometri). Distorsi ini akan terjadi jika tidak berhati-hati baik dalam perencanaan sambungan maupun prosedur pengelasan.
Berikut ini adalah ringkasan cara untuk memperkecil distorsi
 − Perkecil gaya susut dengan:
o Menggunakan logam las minimum; untuk las tumpul, lebar celah jangan lebih besar dari yang diperlukan, jangan mengelas berlebihan
o Sedapat mungkin mempersedikit jumlah lintasan
o Melakukan persiapan tepi dan penyesuaian yang tepat
o Menggunakan las terputus-putus, minimal untuk sambungan prakonstruksi
o Menggunakan langkah mundur (backstepping), yaitu menimbun las pada las sebelumnya yang telah selesai, atau menimbun dalam arah berlawanan dengan arah pengelasan sambungan.
− Biarkan penyusutan terjadi dengan:
o Mengungkit plat sehingga setelah penyusutan terjadi plat akan berada pada posisi yang tepat.
o Menggunakan potongan yang diberi lenturan awal.
− Seimbangkan gaya susut dengan:
o Melakukan pengelasan simetris; las sudut pada setiap sisi potongan menghasilkan pengaruh yang saling menghilangkan
o Menggunakan segmen las tersebar
o Pemukulan, yaitu meregangkan logam dengan sejumlah pukulan
o Menggunakan klem, alat pemegang dan lain-lain; alat ini membuat logam las meregang ketika mendingin.
 
Gambar 6.22. Posisi pengelasan
Sumber: Salmon dkk, 1991
 
Gambar 6.23. Persiapan tepi untuk las tumpul
Sumber: Salmon dkk, 1991

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Faktor yang mempengaruhi mutu sambungan las"

Leave a Reply

Advertisement