Transistor sebagai Saklar
By GEDABUZ - Selasa, 21 Agustus 2012
Transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik, yaitu dengan mengatur arus basis IB dapat menghasilkan arus kolektor IC yang dapat menghidupkan lampu P1 dan mematikan lampu. Dengan tegangan supply UB = 12V dan pada tegangan basis U1, akan mengalir arus basis IB yang membuat Transistor cut-in dan menghantarkan arus kolektor IC, sehingga lampu P1 menyala. Jika tegangan basis U1 dimatikan dan arus basis IB=0, dengan sendirinya Transistor kembali mati dan lampu P1 akan mati. Dengan pengaturan arus basis IB Transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik dalam posisi ON atau OFF.
Gambar 10.9 : Transistor Sebagai Saklar
Ketika Transistor sebagai saklar kita akan lihat tegangan kolektor terhadap emitor UCE. Ada dua kondisi, yaitu ketika Transistor kondisi ON, dan Transistor kondisi OFF. Saat Transistor kondisi ON tegangan UCE saturasi. Arus basis IB dan arus kolektor maksimum dan tahanan kolektor emitor RCE
mendekati nol, terjadi antara 0 sampai 50 mdetik. Ketika Transistor kondisi OFF, tegangan UCE mendekati tegangan UB dan arus basis IB dan arus kolektor IC mendekati nol, pada saat tersebut tahanan RCE tak terhingga gambar-10.10.
Gambar 10.10 : Tegangan Operasi Transistor sebagai saklar
Karakteristik output Transistor memperlihatkan garis kerja Transistor dalam tiga kondisi. Pertama Transistor kondisi sebagai saklar ON terjadi ketika tegangan UCE saturasi, terjadi saat arus basis IB maksimum pada titik A3. Kedua Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal input ketika arus basis IB berada diantara arus kerjanya A2 sampai A1. Ketiga ketika arus basis IB mendekati nol, Transistor kondisi OFF ketika tegangan UCE sama dengan tegangan suply UB titik A1 gambar-10.11.

Gambar 10.11 : Garis Beban Transistor


Contoh : Transistor BC 107 difungsikan
gerbang NAND = Not And,
tegangan sinyal 1 U1 = 3,4 V,
tegangan LED UF = 1,65 V, arus
mengalir pada LED IF = 20 mA,
tegangan UBE = 0,65 V, dan Bmin =
120, tegangan saturasi UCEsat = 0,2 V
dan faktor penguatan tegangan U = 3.
gambar-10.12 Tentukan besarnya
tahanan RC dan RV ?

Gambar 10.12 : Transistor Sebagai Gerbang NAND
Jawaban :

Gambar 10.9 : Transistor Sebagai Saklar
Ketika Transistor sebagai saklar kita akan lihat tegangan kolektor terhadap emitor UCE. Ada dua kondisi, yaitu ketika Transistor kondisi ON, dan Transistor kondisi OFF. Saat Transistor kondisi ON tegangan UCE saturasi. Arus basis IB dan arus kolektor maksimum dan tahanan kolektor emitor RCE
mendekati nol, terjadi antara 0 sampai 50 mdetik. Ketika Transistor kondisi OFF, tegangan UCE mendekati tegangan UB dan arus basis IB dan arus kolektor IC mendekati nol, pada saat tersebut tahanan RCE tak terhingga gambar-10.10.
Gambar 10.10 : Tegangan Operasi Transistor sebagai saklar
Karakteristik output Transistor memperlihatkan garis kerja Transistor dalam tiga kondisi. Pertama Transistor kondisi sebagai saklar ON terjadi ketika tegangan UCE saturasi, terjadi saat arus basis IB maksimum pada titik A3. Kedua Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal input ketika arus basis IB berada diantara arus kerjanya A2 sampai A1. Ketiga ketika arus basis IB mendekati nol, Transistor kondisi OFF ketika tegangan UCE sama dengan tegangan suply UB titik A1 gambar-10.11.
Gambar 10.11 : Garis Beban Transistor
Contoh : Transistor BC 107 difungsikan
gerbang NAND = Not And,
tegangan sinyal 1 U1 = 3,4 V,
tegangan LED UF = 1,65 V, arus
mengalir pada LED IF = 20 mA,
tegangan UBE = 0,65 V, dan Bmin =
120, tegangan saturasi UCEsat = 0,2 V
dan faktor penguatan tegangan U = 3.
gambar-10.12 Tentukan besarnya
tahanan RC dan RV ?
Gambar 10.12 : Transistor Sebagai Gerbang NAND
Jawaban :
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Transistor sebagai Saklar"