Advertisement

Latest News

Pentingnya Tegangan Panjar

By GEDABUZ - Jumat, 17 Agustus 2012

Pada bab sebelumnya kita telah melihat bahwa arus kolektor C i dapat dikontrol oleh
arus basis B i yang relatif kecil atau dengan mengubah sedikit tegangan basis-emitor
BE v . Karenanya, transistor mempunyai kemungkinan untuk digunakan sebagai
penguatan arus, tegangan atau daya dari suatu masukan. Namun perlu diperhatikan
bahwa bentuk keluaran harus sama dengan bentuk isyarat masukan. Syarat ini tidak
mudah untuk dipenuhi.
Kenyataan di atas adalah benar walaupun masukan hanya berupa isyarat yang
sangat sederhana misalnya berupa fungsi sinus yang berosilasi secara sama di atas dan
di bawah harga 0 volt. Sebagai ilustrasi diperlihatkan pada gambar 11.1-a, yaitu dengan
mengenakan isyarat tersebut pada masukan transistor. Sayangnya, sampai dengan
masukan berharga + 0,6 volt, arus kolektor masih relatif kecil. Saat masukan telah
melebihi harga tegangan ini, arus kolektor membesar dengan cepat, naik sebesar e =
2,718 kali setiap ada kenaikan 25 mV kenaikan masukan (ingant pers. eksponensial).
Besarnya arus agar masukan berada sedikit di atas tingkat kritis diperlihatkan
pada gambar 11.1-b. Besarnya tegangan keluaran diberikan oleh

Ini ditunjukkan pada gambar 11.1-c, bahwa keluaran identik dengan masukan.

Gambar 11.1 Rangkaian transistor: a) Isyarat masukan diberikan, b) Bentuk isyarat
arus keluaran dan c) Isyarat keluaran.

Gambar 11.2 Karakteristik keluaran transistor
Kita kembali pada tipe karakteristik keluaran transistor seperti terlihat pada
gambar 11.2, dimana kita telah mengikutkan nilai BE v untuk setiap kurva karakteristik.
Dari kurva-kurva yang didapat terlihat bahwa seharusnya transistor diberi panjar ( BE v )
sebesar 637 mV. Dengan demikian untuk masukan yang berosilasi ± 10 mV akan
memberikan perubahan arus kolektor yang cukup besar.

Gambar 11.3 Rangkaian transistor dengan memperlihatkan BE v .

Rangkaian yang lebih jelas diperlihatkan pada gambar 11.3. Sayangnya,
rangkaian ini sangat tidak praktis dengan alasan:
i) Masukan mungkin mempunyai terminal yang dihubungakan ke 0 volt.
ii) Agak sulit untuk memdapatkan tegangan panjar dekat dengan harga 637 mV.
iii) Suatu harga BE V mungkin cocok untuk suatu transistor tetapi mungkin
transistor lain akan memerlukan harga yang sangat berbeda, walaupun dari
jenis dan merk yang sama.

Untuk mengatasi permasalahan di atas dapat dilakukan dengan memberikan
pemecahan melalui dua tahap:
i) Rencanakan suatu rangkaian DC yang dapat mengatur besarnya arus
kolektor untuk isyarat masukan 0 volt.
ii) Pasang kapasitor yang dapat menghubungkan isyarat masukan; kapasitor ini
tidak akan mengganggu keadaan DC, tetapi dapat melewatkan isyarat AC
dengan baik.


Gambar 11.4 Rangkaian transistor dengan panjar tetap.

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Pentingnya Tegangan Panjar"

Leave a Reply

Advertisement