Tujuan Keselamatan Profesional Otomotif
By agussodagar - Rabu, 10 Oktober 2012
PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
- Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
- Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
- News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
- Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
- Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
- Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
- Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
- Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja profesional
teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan
dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan
secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani
surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib
bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus
dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam
melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan 2
memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar,
cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus
menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum
bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja
harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali
sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka
akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran
minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari
bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab
membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang
dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada
bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan
dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa
harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua
peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap
kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau
instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus
sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan
dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-
jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yamng
sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus
menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja
dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan,
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya
dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya
dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat
penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak
ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri,
apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak
hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan
penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti
belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS
0 komentar for "Tujuan Keselamatan Profesional Otomotif"