Advertisement

Latest News

Membeli Barang Karena Gengsi

By Jasa Iklan - Rabu, 10 Oktober 2012

PERHATIAN BUAT PARA PEMBACA NEWS.TITUIT.COM
  • Sebagian Artikel Berita Foto Video news.tituit.com ini berasal dari berbagai sumber yang ada di internet .
  • Hak cipta Artikel,berita,foto,video news.tituit.com menjadi milik sumber berita ,artikel,video,foto dan materi terkait.
  • News.tituit.com tidak ada maksud untuk membajak hak cipta karya manapun.
  • Artikel,berita,foto,video materi news.tituit.com semata mata hanya untuk documentasi , selanjutnya untuk di manfaatkan sebagai media berbagi informasi dan silaturrahmi.
  • Segala metari news.tituit.com hanya untuk pembelajaran guna menanamkan suka baca dan tulis .
  • Jika ada yang tidak berkenan tulisanya di tampilkan di news.tituit.com , kami harap untuk melapor kepada admin, kami tidak keberatan untuk menghapus materi tersebut.
  •  Jika materi ini bermanfaat , saran kami jangan lupa memberi konstribusi kepada sumber materi terkait.
  • Bila ada materi yang tidak di sebutkan sumbernya , kami mohon maaf.
Demikian pengumuman singkat terkait materi yang ada di news.tituit.com dan atas perhatianya kami ucapkan terimakasih, dan selamat membaca.
-


Konsep yang satu  ini begitu menonjol di kalangan masyarakat negeri
kita. Ya.... Membeli Karena Gengsi.

Aneh tapi nyata ... jarang dilihat tapi ini fakta

Berapa  banyak  konsumen  yang  membeli  barang  entah  itu  mobil,
motor, handphone maupun rumah tinggal karena gengsi atau prestige
nya?

Handphone pada prinsipnya bisa didapatkan hanya dengan harga 300
ribu  rupiah,  tentunya  sudah  komplit  fungsinya  secara  umum,  bisa
telepon dan sms.

Bagaimana dengan komunikator yang seharga diatas 10 Juta? Tentu
saja fungsinya sama, bisa telepon dan sms. 

Memang ada fungsi-fungsi tambahan seperti security, camera, koneksi
GPRS  dan  3G  yang memungkinkan  untuk menelpon  sambil melihat
wajah  lawan  bicara  melalui  video  streaming.  Tapi  tetap  saja  80%
penggunaannya ya untuk telepon dan sms.

Mengapa  Hanphone  mahal  juga  masih  laku?  Malahan  laris  seperti
kacang goreng? 

GENGSI...!
Kalau anda adalah seorang Pengusaha yang memiliki 17 perusahaan
beromset milyaran perbulannya masa’ sih mau pakai handphone layar
hitam putih seharga 300ribu-an? Apa kata klien atau relasi bisnis anda
nantinya?

Kalau anda mengunjungi sebuah toko buku seperti Gramedia, di sana
tersedia alat tulis yang begitu lengkap. Mereknya bervariasi mulai dari
seharga seribu rupiah sampai Mont Blanc  seharga tujuh juta lebih
sedikit.

Orang awam pasti berfikir, siapa yang beli ya.... anda tahu, ketika saya
pergi menghadiri meeting yang dihariri oleh para pengusaha, rata-rata
mereka memakai ballpoint tersebut.
Kalau  anda  juga  pengguna  ballpoint  jenis  tersebut,  anda  pasti  juga
merasakan, menulis dengan  lebih mantap, yakin, penuh percaya diri,
kreatif  dan begitu  powerfull.... apalagi  kalau  sedang menandatangani
cek,  atau  rekening  dengan  jumlah  yang  besar....  asli...rasanya
memang tak terlupakan.

Konsep  ini  juga  digunakan  oleh  beberapa  brand  seperti  Harley
Davidson,  Tji  Sam  Soe,  BMW,  maupun  Mercedes  Benz.  Para
konsumennya  sudah  jelas,  yaitu  para  kelas  atas  yang  tidak
mempertimbangkan  harga  maupun  kebutuhan,  tetapi  cenderung  ke
kualitas gaya hidup, atau dengan kata lain ”membeli karena gengsi”.

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Membeli Barang Karena Gengsi "

Leave a Reply

Advertisement